aku pagi ini berangkat lebih pagi dari biasanya pukul 07.15 aku sudah keluar dari rumah menuju pabrik di daerah buntaran. perjalanan lewat jalan biasanya aku lewati sehari - harinya. pada belokan PTC (aku menyebutnya) jalanan sudah macet dan aku ngira kalau hari ini adalah hari senen dimana biasanya macet karena aktifitas kerja dihari pertama. dan aku menuju jalan prada, ternyata memang benar jalanan lancar. aku ngira kalau hari ini pasti aku tidak datang terlambat di pabrik. sampai pada belokan terakhir balongsari, terjadi kemacetan. aku berdiri dari motorku dan benar, macetnya samapai pada menuju bundaran margomulyo. waow.. macet... jam menunjukan pukul 07.58 aku masih di perempatan balongsari. ah akhirnya aku telat lagi.
polisi pun ga sanggup untuk mengurai kemacetan karena motor dan mobil yang saling tidak mau mengalah akhirnya selalu menumpuk di perempatan. semakin penasaran lah aku dengan penyebab macet. dan aku melihat jam pukul 08.10 pikirku sudah terlambat dan pasti banyak pegawai lain yang terlambat karena memang macet.
dan pukul 08.12 aku lolos dari jebakan macet, sempat aku menuju jalan bibis, atau kekiri dari balongsari, dan rasa penasaranku belum juga hilang akan penyebab macet. banyak orang yang memilih berhenti dan ngopi di warung kopi pinggir jalan sepanjang jalan margomulyo menuju bunderan karena mungkin daripada capek berdiri mending ditunggu sampe selesei macetnya tho juga udah telat.
beda dengan aku, walaupun aku juga berpikir bahwa sudah terlambat masuk, aku malah memilih jalan ke pusat macet dan pengen tau kenapa macet, sampai pada rel kereta api margomulyo arah gresik ternyata disini pusat macetnya. iyaa,,, ada pembangunan rel, tepatnya pengurukan tanah untuk dasaran rel kereta api. dan hanya dibuka 1 jalur saja sehingga penumpukan kendaraan ke arah gresik dan buat macet yang mau ke arah benowo karena puteran margomulyo juga macet. konon ceritanya macet sampe banyu urip dan menurut sumber juga kalau di tanjung sari juga macet.
setelah melewati rel, aku lewat jalan gudang yang biasa sama temenku lewat dan lancar sampai pabrik.
pukul 08.30 tertanda finger print hehehehe.
dan kejadian unik menurutku, ketika ada hal - hal yang ga biasa seperti macet, banyak yang jadi jurnalis jalanan dengan mengeluarkan ponsel / smartphone di foto lalu dshare dan status "macetttttt parah" hahahahaha
sampe pabrik langsung sms ke pacar kalau aku sudah sampai pabrik.
polisi pun ga sanggup untuk mengurai kemacetan karena motor dan mobil yang saling tidak mau mengalah akhirnya selalu menumpuk di perempatan. semakin penasaran lah aku dengan penyebab macet. dan aku melihat jam pukul 08.10 pikirku sudah terlambat dan pasti banyak pegawai lain yang terlambat karena memang macet.
dan pukul 08.12 aku lolos dari jebakan macet, sempat aku menuju jalan bibis, atau kekiri dari balongsari, dan rasa penasaranku belum juga hilang akan penyebab macet. banyak orang yang memilih berhenti dan ngopi di warung kopi pinggir jalan sepanjang jalan margomulyo menuju bunderan karena mungkin daripada capek berdiri mending ditunggu sampe selesei macetnya tho juga udah telat.
beda dengan aku, walaupun aku juga berpikir bahwa sudah terlambat masuk, aku malah memilih jalan ke pusat macet dan pengen tau kenapa macet, sampai pada rel kereta api margomulyo arah gresik ternyata disini pusat macetnya. iyaa,,, ada pembangunan rel, tepatnya pengurukan tanah untuk dasaran rel kereta api. dan hanya dibuka 1 jalur saja sehingga penumpukan kendaraan ke arah gresik dan buat macet yang mau ke arah benowo karena puteran margomulyo juga macet. konon ceritanya macet sampe banyu urip dan menurut sumber juga kalau di tanjung sari juga macet.
setelah melewati rel, aku lewat jalan gudang yang biasa sama temenku lewat dan lancar sampai pabrik.
pukul 08.30 tertanda finger print hehehehe.
dan kejadian unik menurutku, ketika ada hal - hal yang ga biasa seperti macet, banyak yang jadi jurnalis jalanan dengan mengeluarkan ponsel / smartphone di foto lalu dshare dan status "macetttttt parah" hahahahaha
sampe pabrik langsung sms ke pacar kalau aku sudah sampai pabrik.
Komentar
Posting Komentar