Langsung ke konten utama

Antara ideologi, Uang dan Keluarga

ANTARA IDEOLOGI, UANG DAN KELUARGA
ideologi tiap manusia berbeda. konsep dasar ideologi sendiri adalah bagaiamana orang punya tujuan,visi, dan misi dalam hidupnya dan untuk hidupnya. saat tujuan,visi dan misi itu tidak tercapai maka orang itu akan berontak. dan itu adalah ideologi seseorang...dimana orang akan berontak jika tidak sama dengan keinginannya. orang yang mempunyai ideologi biasanya adalah orang yang mampu memanage tujuan hidupnya. Soekarno, presiden RI ke - 1 adalah salah satu di antara orang yang sanggup menunjukan ideologi nya sebagai manusia. sebagai pemimpin indonesia dalam memperjuangkan kemerdekaan indonesia, banyak ujian yang dia terima saat mempertontonkan ideologinya. malaysia, irian barat adalah bukti soekarno dengan ideologi dalam berbangsa.
ideologi adalah hal yang harus di pertahankan setiap manusia. banyak hal yang bisa mengganggu masalah ideologi ini, salah satunya adalah uang dan keluarga. Uang, lagi...lagi uang yang jadi masalah dalam hidup kita. degala sesuatu butuh dan dapat di beli dengan uang, salah satunya adalah ideologi seseorang. ideologi untuk jadi pemimpin dan bisa memberikan ide ke dalam organisasi adalah salah satu ideologi, tapi hanya karena uang ideologi itu bisa di beli untuk tidak jadi pemimpin, untuk selalu terkekang dengan yang namanya status, sehingga ide itu tidak mampu keluar, dan bisa - bisa ide itu jadi milik oranglain. sebenarnya bisa, tapu karena uang, akhirnya tidak bisa. apalagi klo masalah keluarga sudah di sangkut pautkan dalam hal ini, sudah mutlak bahwa ideologi bisa di kalahkan
ideologi pemimpin dengan ide kreatif akhirnya hilang karena mampu di beli dengan uang dan faktor keluarga yang mendominasi hal ini.

IDEOLOGIKU AKAN SAYA GUNAKAN DI SAAT YANG TEPAT..
UNTUK SAAT INI, UANG DAN KELUARGA MAMPU MENGALAHKAN IDEOLOGIKU
JADI PEMBANTU DULU UNTUK BISA JADI JURAGAN.
TUNGGU WAKTU ITU.....

Soerabadja, 16 09 09

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Malam Minggu sama Pacar

hari sabtu 16 november 2103 malam aku jalan sama pacar, jalannya sih mulai dari jam setengah 12 siang, aku jemput kerumah pacar di salah satu kawasan di surabaya timur. jadwalnya hari itu mau ambil jas di JMP (jembatan merah plaza) tetapi harus ke kampus dulu karena harus nemuin teman yang akan kasih undangan nikah, dan lebih memilih janjian di kampus biar gampang ketemunya. berangkatlah kita menuju kampus, dan setelah sampe ternyata teman sudah menunggu di salah satu sudut ruangan mading. kita ngobrol lama bertiga, aku, pacar, dan temanku. tak lama datang juga teman angkatan 2006 yang ternyata mau ngambil undangan juga. lama juga kita ngobrol dan molor dari jadwal jam 1 harus sudah berangkat ke JMP ternyata molor setengah jam karena pacar ingin ketemu sama calon dari temenku tadi. akhirnya mereka bertemu ngobrol ngalor ngidul dan sedikit membahas masalah cincin hitam yang aku pakai samaan dengan pacar yang aku belikan di kalimantan selatan, martapura tepatnya dan aku kasih ke dia tep

Sekolah Rakjat 27 (SR27)

peduli, dan perhatian. dua kata yang saling berhubungan dan tidak bisa saling lepas,ketika saling lepas maka makna yang tersirat berubah, dan tidak magis. saya ambil contoh kasus adalah peduli terhadap anak - anak kecil di jalanan. atau biasa disebut ANJAL ( Anak Jalanan ). banyak Anjal yang pastinya dijalanan, harusnya mereka pagi adalah sekolah, pulang sekolah mereka bermain bersama temannya, sore mengaji (bagi yang muslim) malamnya belajar dan persiapan untuk sekolah besoknya. menurut saya siklusnya adalah seperti itu. siklus yang harusnya bisa dirasakan oleh anak-anak. tetapi kenyataannya ??? banyak sekali anak - anak yang tidak merasakan siklus  tersebut, bisa karena terpaksa, paksaan bahkan kebiasaan dari mereka yang mau tidak mau harus mau menghadapai kenyataan bahwa tidak bisa merasakan siklus tersebut. kita lihat,banyak sekali di perempatan jalan ketika traffic light menyala merah maka anak-anak tersebut langsung mencari rejeki, entah rejeki untuk mereka atau untuk orang la